Sabtu, 26 Desember 2009

Suunatul Udud, Tsalatsatun

(Kamis, 19/11/09) Harian Jogja mengabarkan: seorang Punggawa Muhammadiyah mendukung banget akan realisasi Pergub DIY, ttg larangan merokok di sembarang tempat. rencananya akan dibuatkan Smoking area seperti di Bus2 Pariwisata yang pake AC. Hahaha. _saking semangatnya, pengennya organ2 yang berafiliasi dibawahnya akan dikerahkan untuk terwujudnya masyarakat tanpa rokok. "biar tidak mengganggu hak orang lain yang tidak merokok." katanya!!!_?_Heghhhhh, kasihan para perokok yang juga punya hak (untk merokok)... yang paling bikin gemes!!! "Biar para perokok itu menjadi terasing dilingkungannya sendiri."

Pernahkah?

Sly and Whit, dua bocah Genius dalam Film "Baby Genius", yang ditayangkan tadi pagi sempat membuatku terpingkal-pingkal meski nonton sendirian. entah mengapa dua bocah berumur tak lebih dari dua tahun itu sanggup menahanku untuk mandi dan sekedar cuci-cuci, padahal pakaian kotor yang terendam sedari pagi sudah mulai bau aneh... Hemmh, adakah balita yang sudah pandai akting, berbahasa 'ibu'_nya dengan baik dan fasih, pandai karate, dan seterusnya....

Cerita di Blandongan

"Ibu..."
kenapa baru kai ini aku merasa sangat berdosa padamu?
mengapa pula aku harus tahu dan sadar akan hal-hal semacam itu sat jauh darimu, saat perempuan di warung kapi malam itu bercerita perihal seorang 'Ibu'.

padahal, aku mengenalnya tidak lebih dari seorang teman
perempaun yang seakan jauh dari keperempuanan
namun anggapanku salah setelah malam itu,
keibuannya terasa melebihi perempuan-perempuan yang alim dan bijaksana
melebihi mereka yang rajin sembahyang dan ndalil-ndalil
bersikap seperti seorang elit-agamis

dan uku teringat ibu
dan aku teringat calon isteriku.....

kepada Mak Teng, terima kasih.....

Kenapa, Allah?

"Innaa shalaati
wa nusuuki
wa mahyaayaa
wa mamaati
lillaahi rabbil 'aalamiin"

Allahku
mungkin aku belum pernah memberikan apapun untukMu
dan selalu saja aku yang mengharap sesuatu dariMu

dirinya yang jauh itu...
ah, mengapa aku masih juga belum berani menyapanya

Allahku
biarlah aku yang menunggu jika itu yang Kau dan dirinya kehendaki
dan berikan sedikit ilmu untuk sabar
kepercayaanku padaMu, akan keyakinanku
akan senantiasa mendapat ridloMu..

Allahku...
Aku cinta padaMu

Jogja, 2009

Bismillahirrahmanirrahim

Hey....!!!

"ada yang sedang menangis di sana, Sobat....."
"ya, kita sudah tahu"

persoalan "cinta" terlalu rumit untuk kupahami, karena aku belum pernah menjalaninya seumur hidup. kalian lebih paham dari aku; karena aku lebih muda dari kalian dan karena aku lebih tua dari kalian. ah masa bodoh usia. aku cuma bisa berteori dan berspekulasi. dan mungkin yang lain bisa lebih memberikan solusi.
dengan ini, aku cuma memberikan penilaian terhadap diskursus perihal "cinta" kalian.
pertama, bagiku persoalan itu jangan ditutup-tutupi san bahkan dihindari. yang nemanya persoalan harus diselesaikan. kedua, sedari dulu kita telah kenal istilah "maaf", entah itu menurut siapa dan seperti apa kemudian cara mengaplikasikannya.
(sori, aku tak mampu lagi membahasakannya dengan gaya lembek, lebay, atao menjadikannya lebih puitis.)
ketiga,jika kalian masih ingin berperang, aku yakin potensi itu masih ada dalam tubuh kalian, lanjutkan perang kalian. NAMUN!!! rubahlah energi itu menjadi energi yang positif; hingga perang itu pun menjadi perang yang dahsyat melebihi perang badar. maksudku, yang kalian lawan bukanlah musuh dari sahabat kalian sendiri, cukup diri kalian.
keempat, pada akhirnya pemenangnya adalah kalian yang lebih dulu mampu MEMAAFKAN.
kelima, aku lebih bersyukur jika tak ada yang kalah dalam perang ini. kalian menjadi PEMENANG semua!!!

tadi malam, sempat kubuka pesan pendek dari sahabat yang lain, ia menyatakan kepergiaannya dari pohon kita yang tengah diterpa angin ini. aku gak habis pikir, terlalu pendek perencanaannya menurutku. harusnya ia sadar, saat angin yang menerpa pohon kita semakin besar, artinya semakin tinggi pohon kita itu, Sobat.

Hemmmmhhh,
- yang mau keluar silahkan keluar karena kita tak pernah masuk
- yang ingin tetap berteduh mari kita nikmati sejuknya angin, di bawah rindangnya pohon itu....

K. Moch. Mahrus 209

Bersama Temaram Senja [Kamis Putih]

Di kedalaman matamu yang mengejar segala
Musnah, tak ada lagi kata dengan makna
Tertinggal hanya aksara
Di kedai kopi belakang sana.....

Siapa hendak memilih siapa...
Kenapa tak memilih diri sendiri saja
Lari ke sana ke mari hanya untuk tertipu
, terbidik dari ranjang sang mereka

Maafkan

ya,
malam ini aku lelah
aku capek
sementara besok masih lebih berat dari hari sebelumnya
entah bagaimana aku harus membahasakan perasaanku yang telah tertahan
sejak nama sucimu terngiang di hati, sejak dulu

sampaikan salamku pada Tuhan jika kau bertemu dengan-Nya malam ini
yang telah menjawab kegelisahanku atas namamu
melampiaskan rinduku lewat bahasa Tuhan
maafkan aku tentang semua ini
aku semakin merasa bersalah jika tak mengungkapkan hal ini;
karena aku terlanjur mencintaimu

ajarkan aku tentang ikhlas
untuk menerima kehendak-Nya...

Yogyakarta, 17 Agustus 2009

Dendam

rupa-rupanya
ada semacam dendam di sore ini

tapi, aku masih percaya
bahwa dendam itu adalah kekang

bila waktunya tiba
ia pun pudar
suatu saat nanti

Jogjakarta 2009

Selasa, 08 Desember 2009

Sholatu Rabby, 'AlaiKa Hibby

"aku sedang ingin bertanya, benarkah ini jalan yang ditunjukkan Tuhan padaku?"
gumamku terhenti saat seseorang menepis pundakku dari belakang. kutahu ia guru ngaji di musholla Pak Huda, tetangga sebelahku. pemuda itu konon tugasan dari sebuah pesantren. dua tahun ia telah tinggal bersama Pak Huda. cukup baik aku mengenalnya kemudian. di samping Usianya yang tak jauh pautannya denganku, ia cukup pintar bergaul dengan remaja sepertiku.